Keunikan Sekolah Di Jepang
Keunikan Sekolah Di Jepang
Bangun pagi, dilanjutkan dgn mandi, ibadah, sarapan pagi dan kemudian memakai seragam dan berangkat sekolah. Bel sekolah biasanya pukul setengah 7 pagi hingga 7.30. Jika hari itu hari Senin maka mengikuti Upacara Bendera dahulu. Lalu dimulailah proses kegiatan belajar mengajar. Menjelang siang hari, kurang lebih jam 10 pagi, biasanya istirahat sekitar 15 menit, setelah itu proses kegiatan belajar mengajar dimulai lagi hingga siang dan bel pulang sekolah berdering.
Begitulah aktivitas rutin sekolah tiap hari. Pernahkah agan berpikir bahwa kebiasaan dan rutinitas seperti itu apakah dialami jg oleh anak-anak sekolah di negara lain? Hmm, belum tentu gan, tiap negara tentu berbeda aktivitas serta rutinitasnya dlm bersekolah. Pengen tau bagaimana rutinitas sekolah di Jepang.
1.Tidak ada sekolah favorit
Untuk jenjang SD-SMP sekolah ditentukan oleh Pemerintah. Orang tua harus mendaftarkan anaknya bersekolah di Balai Kota, nah Pemerintahnya lah yg menentukan di mana anak tersebut nantinya bersekolah. Jarak antara rumah dan sekolah menjadi salah satu faktor penentu, dan anak wajib berjalan kaki ke sekolah, tak terlalu jauh, jadi tak ada tuh macet akibat orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah. Itu artinya disana tak ada sekolah favorit, semua sekolah rata, tak ada para orangtua yg rebutan cari sekolah favorit untk anaknya.
2.Upacara bendera, seragam dan tas
Sebagian besar sekolah di Jepang jg tak mengadakan upacara sekolah, tapi soal nasionalisme anak-anak Jepang jangan ditanya. Selain itu pelajar SD tak harus memakai seragam sekolah, kecuali pd saat pelajaran olah raga saja.
Percaya tak percaya, untk jenjang SD semua muridnya memiliki tas seperti gambar di atas, yg membedakan hanyalah warnanya, biru dan hitam untk laki-laki, sedangkan anak perempuan bisa warna-warni.
Uniknya lagi, tas seperti ni harganya mahal lho, sekitar 3000 yen / jika dirupiahkan kira-kira 330 ribu rupiah. Wow! Meski mahal, tas ni bergaransi selama 6 tahun dan hanya sekali pakai, tak bisa diwariskan ke adiknya nanti. Artinya tas ni akan dipakai selama anak duduk di bangku SD. Unik ya?
3.Tidak boleh membawa gadget
Walaupun Jepang termasuk negara yg canggih, tapi murid di sekolah dilarang membawa gadget. Bentuk komunikasi dari keluarga ke anak yg berada di sekolah semua lewat satu pintu, yakni sekolah. Ini termasuk salah satu bentuk kesederhanaan negara Jepang selain berjalan kaki ke sekolah tadi.
4. Tradisi kelulusan unik pelajar wanita Jepang
Berbeda dgn pelajar Indonesia, jika kelulusan sekolah sudah tiba, kegiatan yg biasa di lakukan siswi pelajar Jepang ialah mengambil kancing seragam sekolah (Gakuran) cowok idolanya. Kancing gakuran yg letaknya paling dekat dgn hati adlh kancing yg diperebutkan oleh para cewek dan biasanya diambil duluan oleh pacar / gebetan. Laki-laki yg kancing Gakurannya habis karna diambil cewek-cewek adlh laki-laki yg populer. Sedangkan, Cewek yg paling banyak mendapatkan kancing Gakuran adlh cewek yg populer di mata cowok. Kancing tersebut boleh diambil tentunya atas ijin cowok terlebih dahulu.
5. Gaya pacaran pelajar Jepang
– Cewek Sudah Lumrah Nyatain Cinta Duluan
Di Jepang, pelajar perempuan biasa menyatakan rasa suka dan cintanya terlebih dahulu. Bagi mereka hal itu adlh wajar. Ada satu hal lucu ketika menyatakan cinta tersebut. Jika cinta si cewek tak bertepuk sebelah tangan, maka cowok yg ditembaknya tersebut akan memberikan kancing ke-2 baju seragamnya (dai-ni). Kancing baju yg kedua tersebut letaknya tepat di bagian dada (dekat dgn hati) yg bermakna bahwa si cowok telah bersedia memberikan hati dan cintanya pd si cewek.
– Ketemuan Dan Traktir Sendiri-sendiri
Di Jepang tak ada acara traktir-traktiran dlm acara kencan para pelajar. Walaupun mereka ngedate di cafe, tetap yg bayar adlh sendiri-sendiri. Bagi mereka tak pantas membuang uang orang tua untk urusan cinta. Jika mau traktir harus bisa menghasilkan uang sendiri. Selain itu juga, tak ada yg namanya acara antar jemput untk menuju ke tempat pacaran.
– Tradisi Valentine & White Day
Di Jepang ada dua tradisi yg bertemakan cinta, yaitu hari Valentine (14 Februari) dan hari Putih (14 Maret). Pada hari Valentine para wanita Jepang memberikan hadiah (misalnya coklat) kepada pria yg dicintainya, kemudian hadiah itu dibalas oleh kaum pria sebulan kemudian di acara White Day dgn memberikan bingkisan yg berupa kue kering, permen, / marshmellow. Untuk mengikuti tradisi ini, para pelajar Jepang biasanya melakukan kerja paruh waktu mengumpulkan uang untk membeli suatu hadiah yg akan dipersembahkan kepada kekasih tercintanya.
– Penggunaan Pakaian Seragam
Satu keunikan seragam sekolah siswi SMP-SMA Jepang adlh bentuknya yg mirip dgn pakaian angkatan laut dgn scarf yg melilit di leher. Bagi siswi-siswi Jepang, pakaian seragam tersebut ternyata jg sering dipakai bermain setelah pulang sekolah karena mereka menganggap dgn tetap berpakaian tersebut, ia akan terlihat lebih ‘cute’ untk menarik perhatian cowoknya.
Banyak yg bisa kita pelajari dari pelajar Jepang, contohnya tentang kesederhanaan para pelajar Jepang. Gimana mereka rela jalan kaki, / menggunakan sepeda dan angkutan umum menuju sekolah. Gimana mereka bisa awet dlm penggunaan atribut sekolah macam tas punggung. Gimana mereka irit dan ga mau make duit orang tua buat pacaran, dan sebagainya.
Alamat Kami :
Alamat : Ruko Bengawan 69 H, Lantai 2
Jl. Bengawan No. 69, Bandung 40114, Jawa Barat, Indonesia
Telp. : 022-878-31600
Phone : 08112284812 | 08112284813 | 08112284814
Email : info@studijepang-ohm.com
Website : http://sekolahdijepang.com
Sosial Media :
Facebook : OHM Studi Jepang
Twitter : @OHMstudijepang
Instagram: ohmstudijepang