Pengalaman puasa di Jepang

Jepang, musim panas & Ramadhan. Yup, pengalaman pertama berpuasa di negeri orang yang cukup wow. Bagaimana tidak, bulan ramadhan jatuh bertepatan pada musim panas menyebabkan waktu berpuasa yang lebih lama dibandingkan saat berada di Indonesia. Saya harus bangun pada jam 2 pagi untuk sahur dan baru boleh berbuka menjelang jam 7 malam. Namun hal yang tersulit bukan hanya itu saja, arubaito atau kerja paruh waktu yang saya jalani dari sore hingga jam 9 malam, mengharuskan saya untuk berbuka sambil tetap bekerja dan saya bisa berbuka hanya dengan air minum saja atau ditambah permen.

Selepas kerja paruh waktu, barulah saya bisa mengisi perut dengan makanan yg lebih berat.

Namun Alhamdulillah saya tidak sendirian. Banyak anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Kyoto yang bersama-sama menjalankan ibadah puasa dan beberapa kali mengadakan acara buka bersama. Dan ternyata, walaupun puasa di saat musim panas melelahkan, saya cukup beruntung karena saat itu juga bertepatan dengan libur musim panas sehingga pada saat Idul Fitri pun saya pun bisa sholat dan berkumpul bersama warga muslim di Kyoto tanpa harus meminta izin dari sekolah.

Menunaikan ibadah puasa di Jepang memang bukan hal yang mudah, namun saya selalu mencoba untuk menjalani aktifitas dengan semangat tinggi dan senyuman. Bukankah ibadah kita akan lebih indah jika dikerjakan dengan ikhlas & tanpa mengeluh? Semangat!

Cerita dari: Dinda Helena Putri